Identifikasi Mutu Fisik Dan Fisiologis 16 Genotip Benih Calon Tetua Jagung Manis Hibrida Unpad setelah 2 dan 4 Bulan Penyimpanan

Authors

  • Debby Yolanda Sulista Universitas Padjadjaran
  • Anne Nuraini Universitas Padjadjaran
  • Muhamad Kadapi Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.35138/paspalum.v6i1.77

Keywords:

Genotypes, hybrid sweet corn, storage, parental line, physical quality, physiological quality.

Abstract

Hybrid seed is not always have good longetivity. Therefore, breeder should select longetivity character from parental lines to get hybrid with longetivity characeter. Longetivity character can be revealed by physical and physiological identification of seed. The aim of this research was to identify physical and physiological of 16 parental lines genotypes of sweetcorn after storage. The experimental design in this research used Randomized Complete Design. The treatment in this reserach used 16 Unpad sweet corn parental lines with two replications. The data were analyzed using the F test, Scott Knott 5%, and Duncan 5%. The results showed that there were significant differences in seed electrical conductivity, germination capacity, vigor index, normal seedling dry weight and 100 seeds weight , and seed growth simultaneously at 2 month storage, and normal seedling dry weight and 100 seeds weight at 4 month storage. The best genotypes after storage was 578 which was from P parent, according to the delta value of seed quality changed.

References

Azizah, E., A. Setyawan, M. Kadapi, Y. Yuwariah, dan D. Ruswandi. 2017. Identifikasi morfologi dan agronomi jagung hibrida Unpad pada tumpangsari dengan padi hitam di dataran tinggi Arjasari Jawa Barat. J. Kultivasi. 16: 260–264.
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Tanaman Pangan. https://www.bps.go.id/publication/2016/01/04/7249e055c41aaba18ee7e956/produksi-tanaman-pangan-angka-tetap-2015.html. Diakses tanggal 5 Mei 2017.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008. Mengenal Jagung Hibrida dan Komposit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Yogyakarta.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2016. Petunjuk Teknis Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida. Kementrian Pertanian, Jakarta.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2017. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Jagung. Kementrian Pertanian, Jakarta.
Gasperz, V.1995. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Teknik dan Biologi.CV. Armico, Jakarta.
Justice, Oren L dan Bass, Louis N. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Jakarta: PT. Raga Grafindo Persada
Kusandriani Y dan Permadi AH. 1996. Pemuliaan tanaman cabai. Di dalam: Duriat
AS, Hadisoeganda AWW, Soetiarso TA, Prabaningrum L, editor. Teknologi
Produksi Cabai Merah. Lembang (ID): Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Hlm 28-35.
Purwono dan R. Hartono. 2008. Bertanam Jagung Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: PT. Gramedia
Sutopo, Lita. 2004.Teknologi Benih. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Takdir, A., S. Sunarti, and M.J. Mejaya. 1987. Pembentukan Varietas Jagung Hibrida. http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11 /sepuluh.pdf. Diakses tanggal 5 Juni 2017.
Tatipata, Aurellia., Prapto Yudono., Aziz-Purwantoro, Woerjono Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek Fisiologi Dan Biokimia Deteriolasi Beih Kedelai dalam Penyimpanan. Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 2, 2004 : 76-87.

Downloads

Published

2018-04-01

How to Cite

Sulista, D. Y., Nuraini, A., & Kadapi, M. (2018). Identifikasi Mutu Fisik Dan Fisiologis 16 Genotip Benih Calon Tetua Jagung Manis Hibrida Unpad setelah 2 dan 4 Bulan Penyimpanan. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 6(1), 53-58. https://doi.org/10.35138/paspalum.v6i1.77

Issue

Section

Articles